A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. Menurut Bahasa
pendidikan berasal dari kata " Pedagogi" yaitu kata " paid" artinya " anak" sedangkan " agogos" yang artinya membimbing " sehingga " pedagogi" dapat di artikan sebagai " ilmu dan seni mengajar anak" .
Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, Pendidikan berasal dari kata " didik" , Lalu kata ini mendapat awalan kata " me" sehingga menjadi " mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Wikipedia, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
2. Menurut Para Ahli
a. John Dewey.
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual, emosional ke arah alam dan sesama manusia
b. M.J. Longeveled
Pendidikan adalah usaha , pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak agar tertuju kepada kedewasaannya, atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
c. Thompson
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya.
d. Frederick J. Mc Donald
Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia.
e. H. Horne
Pendidikan adalah proses yang terus-menerus dari penyesuaian yang berkembang secara fisik dan mental yang sadar dan bebas kepada Tuhan.
f. J.J. Russeau
Pendidikan adalah pembekalan yang tidak ada pada pada saat anak-anak, akan tetapi dibutuhkan pada saat dewasa.
g. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
h. Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
i. Insan Kamil
Pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya.
j. Ivan Illc
Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
k. Edgar Dalle
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.
3. Menurut Undang-Undang dan GBHN
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara sedangkan menurut GBHN Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Dari pernyataan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
4. Menurut Sudut Pandangnya
a. Pendidikan menurut sudut pandang luas
Menurut sudut pandang luas, pendidikan adalah segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan suatu hal yang telah diketahui itu. Keadaan seperti itu berlangsung di dalam segala jenisdan bentuk lingkungan sosial sepanjang kehidupan.
Selanjutnya, setiap jenis dan bentuk lingkungan itu memengaruhi pertumbuhan individu dalam hal potensi-potensi fisis, spritual, individual, sosial, dan religius. Sehingga menjadi manusia seutuhnya; manusia yang menyatu dengan jenis dan sifat khusus lingkungan setempat.
Dari keterangan tersebut, dpat ditarik suatu penilaian bahwa pendidikan adalah upaya sadar manusia untuk membuat perubahan dan perkembangan agar kehidupannya menjdi lebih baik, dalam artian menjadi lebih jauh. Kemajuan dan perkembangan kehidupan yang dimaksudkan adalah usaha pendidikan untuk menciptakan perkembangan kehidupan dari yang bersifat instingtif atau naluriah meninkat menjadi kehidupan beradab dan berbudaya. Jdi dalam arti yang seluas-luasnya, pendidikan adalah usaha terencana dalam hal pemberadaban dan pembudayaan kehidupan manusia.
Dalam arti luas, pendidikan dapat diidentifikasi karakteristiknya sebagai berikut:
Pendidikan berlangsung sepanjang zaman (life long education). Artinya, dari sejak kelahiran sampai pada hari kematian , seluruh kegiatan kehidupan manusia adalah kegiatan pendidikan.
Pendidikan berlangsung disetiap lini kehidupan. Artinya, disetiap aspek kehidupan pasti terkandung pendidikan, terlepas apakah aspek itu diciptakan atau ada secara alami.adapun aspek kehidupan manusia itu mulai dari tingkat filosofis sampai pada tingkat paling praktis yaitu perilaku hidup.
Pendidikan berlangsung disegala tempat di mana saja, maupun disetiap waktu kapan saja. Hal ini berarti bahwa pendidikan berada di setiap kegiatan kehidupann manusia yang berlangsung dimana dan kapan pun.
Jadi, Karena disetiap kegiatan manusia ada pendidikan, maka hakikat tujuan hidup merupakan hakikat tujuan pendidikan itu sendiri. Eksistensi kehidupan manusia adalah eksistensi pendidikan. Antara kehidupan dan pendidikan bereksistensi seperti hubungan ko-eksistensial antara jiwa dan raga manusia.
b. Pendidikan menurut sudut sempit
Menurut pendekatan dalam sudut sempit, pendidikan merupakan seluruh kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan secara teratur dan terarah di lembaga pendidikan sekolah. Pendidikan diartikan sebagai system persekolahan. Dalam hal ini, pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang diselenggarakan oleh institut persekolahan (school education) untuk membimbing dan melatih peserta didik agar tumbuh kesadaran tentang eksistensi kehidupan dan kemampuan menyelesaikan setiap persoalan kehidupan yang selalu muncul.
Menurut posisi dan funsinya, lembaga pendidikan persekolahan adalah lanjutan dari pendidikan keluarga dan jembatan penghubung kehidupan keluarga dan kehidupan masyarakat mendatang bagi generasi muda. Dengan adanya pendidikan, keterampilan hidup seseorang akan bertambah. Dengan seiringnya perkembangan ketrampilan, diharapkan dapat mengisi lapangan kerja baru yang dibutuhkan didalam kehidupan masyarakat.
Dengan system pendidikan yang dilakukan, peserta didik mendapat bekal untukterjung dalam masyarakat. Adapun bekal yang didapat adalah:
Kepribadian dengan potensial intelektual yang matang, sehingga mampu mengembangkan sikap ilmiah, benar, dan jujur
Kepribadian yang matang potensi sosialnya sehingga mampu memerankan dirinya secara pragmatis dan berguna bagi upaya pengembangan kehidupan mayarakatnya.
Tentang arti pendidikan menurut sudut sempit, karakteristiknya dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Pendidikan berlangsung dalam masa terbatas, yaitu masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa.
Pendidikan berlangsung dalam ruang terbats, yaitu di lembaga persekolahan, dan dalam waktu terbatas, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Pendidikan berlangsung dalm satu lingkungan khusus yang disengaja diciptakan dalam bentuk kelas, dalam rangka efektivitas dan efesiensi kelangsungan proses pembelajaran.
Isi pendidikan disusun secara sistematik dan terprogram dalam bentuk kurikulum.
Tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak lua, yaitu sekolah, terbatas pada kemampuan-kemampuan tertentu, untuk membentuk ketrampilan hidup (life skill education).
Jadi dari isi dan arti pendidikan, baik dari sudut luas maupun sampit, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan kegiatan simultan diseluruh aspek kehidupan manusia, yang berlangsung di segala lingkungan dimana ia berada, disegala waktu, dan merupakan hak dan kewajiban bagi siapapun, serta terlepas dari diskrimanasi apapun.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
B. SIFAT-SIFAT PENDIDIKAN
1. Pendidika formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
2. Pendidikan non formal
Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar, keaksaraan fungsional, dan keaksaraan lanjutan paling banyak ditemukan dalam pendidikan usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Al Quran (TPA), maupun Pendidikan Lanjut Usia. Pemberantasan Buta Aksara (PBA) serta program paket A (setara SD), paket B (setara B) adalah merupakan pendidikan dasar.
3. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
C. JENIS-JENIS PENDIDIKAN
1. Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
2. Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).jenis ini termasuk ke dalam pendidikan formal.
3. Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
4. Pendidkan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.
5. Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
6. Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau menjadi ahli ilmu agama.
7. Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB).
D. TUJUAN DAN PROSES PENDIDIKAN
1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan
2. Proses Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro.
E. FAKTOR KUALITAS PENDIDIKAN
1. Faktor Internal
Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan. Dalam hal ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya yang merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek dari pendidikan.
F. SISTEM PENDIDIKAN
1. Sistem pendidikan nasional.
Sistem pendidikan nasional dapat dijelaskan dengan dua jalan, yaitu menurut fungsin dan strukturnya. Menurut fungsinya, pendidikan nasional merupakan sistem penyelenggara pendidikan oleh negara, dalam rangka mewujudkan hak menentukan eksistensi nasional bangsanya dalam bidang pendidikan (rigth of self-determination on education). Sedangkan menurut strukturnya, pendidikan nasional sebagai sistem adalah keseluruhan satuan kegiatan pendidikan yang direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan nasional suatu negara.
2. Sistem pendidikan sekolah.
Keberadaan sekolah sebagai sistem organisasi pendidikan formal dipengaruhi oleh beberapa lingkungan sosial.lingkungan ini pada umumya dibedakan menjadi lingkungan distal dan lingkungan proksimal. Linkungan distal tidak berpengaruh langsung terhadap kegiatan sekolah sehari-hari, seperti masyarakat nasional dan internasional. Sebaliknya, lingkungan proksimal adalah lingkungan masyarakat sekitar seperti masyarakat desa, kecamatan, kabupaten masyarakat provinsi dan sebagainya
3. Sarana dan prasarana pendidikan sistem pendidikan.
Sarana pebdidikan yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Sarana pendidikan berbentuk buku dan bahan bacaan, alat bantu belajar-mengajar, serta alat kerja bidang pendidikan. Kecuali itu berupa teknologi pendidikan. Sarana pendidikan berfungsi untuk membantu meningkatkan vektifitas dan efesiensi proses transformasi.
Prasaran pendidikan yakni segala hal yang merupakan penunjang terselenggaranya proses transformasi dalam sistem pendidikan. Prasarana pendidikan berbentuk benda atau barang seperti tanah, bangunan sekolah, transportasi, lapangan olahraga, dan sebagainya. Bisa juga berupa biaya pendidikn dari negara, keluarga, dan sumber lainnya
G. ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN
Pembahas tentang aliran-aliran pendidikan bertujuan untuk lebih membuka wawasan kependidikan bagi para pembelajar yang sedang menggeluti bidang kependidikan. Adapaun aliran-aliran pendidikan diantaranya progresivisme, rekonstruksionisme, esensialisme dan perenialisme.
1. Progresivisme
Aliran ini diketahui secara umum berakar dari pragmatisme W.Jame, dan Jhon Dewey pada abad ke-20an. Progresivisme menekankan pada konsep dasar dengan asas utamanya adalah wajib bagi manusia untuk tetap bertahan hidup dalam menghadapi segala tantangan. Untuk itu, manusia harus bersifat pregmatis dalam memandang segala sesuatu menurut segi kemamfaatannya.
Dengan demikian aliran Progresivisme memperhatikan sepenuhnya segala macam potensi kodrat manusia untuk dapat dikembangkan secara alami. Aliran ini bertujuan untuk menjadikan peserta didik memiliki kualitas agar dapat teru maju sebagai generasi pelanjut dengan kemampuan menjawab tantangan zaman yang baru.
2. Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme mengakar pada pragmatism dan karena itu menekankan pada nilai kegunaan pendidikan bagi kehidupan bermasyarakat.oleh sebab itu, aliran ini sering disebut rekonstrusionisme sosial. Selain itu, atas pengaruh aliran neopositivisme, rekonstrusionalisme mendasarkan pola fikirnya dan nilai-nila ilmu pengetahuan atau nilai ilmiah.
Aliran ini mencoba untuk menata kembali struktur pendidikan sesuai dengan dinamika kehidupan budaya baru, karena dipandang bahwa perkembangan kebudayaan modrn sedang mengalami krisis. Fakta menunjukkan bahwa dewasa ini kebudayaan kehidupan masyarakat dunia sedang dalam keaadaan labil, kebingungan, simpang-siur, dan sedang dalam proses penghancuran diri.
3. Esensialisme
Aliran esensialisme mendasarkan pandangan pendidikan pada nilai-nilai adat kebudayaan yang telah ada sejak permulaan peradaban manusia. Menurut aliran ini, nilai-nilai tersebut bersifat manusiawi dan tertanam dalam warisan budaya masyarakat yang terbentuk secara historis selama ratusan bahkan ribuan tahun.
4. Perenialisme
Perenialisme dominan menekankan untuk kenbali pada nilai kebudayaan masa lampau sebagai landasan pendidikan. Aliran ini mempunyai kesamaan dengan aliran esensialisme. Dinyatakan bahwa nilai-nilai kebudayaan masa lampau itu ideal dan telah diuji ketangguhannya.
1. Menurut Bahasa
pendidikan berasal dari kata " Pedagogi" yaitu kata " paid" artinya " anak" sedangkan " agogos" yang artinya membimbing " sehingga " pedagogi" dapat di artikan sebagai " ilmu dan seni mengajar anak" .
Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, Pendidikan berasal dari kata " didik" , Lalu kata ini mendapat awalan kata " me" sehingga menjadi " mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Wikipedia, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
2. Menurut Para Ahli
a. John Dewey.
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual, emosional ke arah alam dan sesama manusia
b. M.J. Longeveled
Pendidikan adalah usaha , pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak agar tertuju kepada kedewasaannya, atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
c. Thompson
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya.
d. Frederick J. Mc Donald
Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia.
e. H. Horne
Pendidikan adalah proses yang terus-menerus dari penyesuaian yang berkembang secara fisik dan mental yang sadar dan bebas kepada Tuhan.
f. J.J. Russeau
Pendidikan adalah pembekalan yang tidak ada pada pada saat anak-anak, akan tetapi dibutuhkan pada saat dewasa.
g. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
h. Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
i. Insan Kamil
Pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya.
j. Ivan Illc
Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
k. Edgar Dalle
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.
3. Menurut Undang-Undang dan GBHN
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara sedangkan menurut GBHN Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Dari pernyataan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
4. Menurut Sudut Pandangnya
a. Pendidikan menurut sudut pandang luas
Menurut sudut pandang luas, pendidikan adalah segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan suatu hal yang telah diketahui itu. Keadaan seperti itu berlangsung di dalam segala jenisdan bentuk lingkungan sosial sepanjang kehidupan.
Selanjutnya, setiap jenis dan bentuk lingkungan itu memengaruhi pertumbuhan individu dalam hal potensi-potensi fisis, spritual, individual, sosial, dan religius. Sehingga menjadi manusia seutuhnya; manusia yang menyatu dengan jenis dan sifat khusus lingkungan setempat.
Dari keterangan tersebut, dpat ditarik suatu penilaian bahwa pendidikan adalah upaya sadar manusia untuk membuat perubahan dan perkembangan agar kehidupannya menjdi lebih baik, dalam artian menjadi lebih jauh. Kemajuan dan perkembangan kehidupan yang dimaksudkan adalah usaha pendidikan untuk menciptakan perkembangan kehidupan dari yang bersifat instingtif atau naluriah meninkat menjadi kehidupan beradab dan berbudaya. Jdi dalam arti yang seluas-luasnya, pendidikan adalah usaha terencana dalam hal pemberadaban dan pembudayaan kehidupan manusia.
Dalam arti luas, pendidikan dapat diidentifikasi karakteristiknya sebagai berikut:
Pendidikan berlangsung sepanjang zaman (life long education). Artinya, dari sejak kelahiran sampai pada hari kematian , seluruh kegiatan kehidupan manusia adalah kegiatan pendidikan.
Pendidikan berlangsung disetiap lini kehidupan. Artinya, disetiap aspek kehidupan pasti terkandung pendidikan, terlepas apakah aspek itu diciptakan atau ada secara alami.adapun aspek kehidupan manusia itu mulai dari tingkat filosofis sampai pada tingkat paling praktis yaitu perilaku hidup.
Pendidikan berlangsung disegala tempat di mana saja, maupun disetiap waktu kapan saja. Hal ini berarti bahwa pendidikan berada di setiap kegiatan kehidupann manusia yang berlangsung dimana dan kapan pun.
Jadi, Karena disetiap kegiatan manusia ada pendidikan, maka hakikat tujuan hidup merupakan hakikat tujuan pendidikan itu sendiri. Eksistensi kehidupan manusia adalah eksistensi pendidikan. Antara kehidupan dan pendidikan bereksistensi seperti hubungan ko-eksistensial antara jiwa dan raga manusia.
b. Pendidikan menurut sudut sempit
Menurut pendekatan dalam sudut sempit, pendidikan merupakan seluruh kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan secara teratur dan terarah di lembaga pendidikan sekolah. Pendidikan diartikan sebagai system persekolahan. Dalam hal ini, pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang diselenggarakan oleh institut persekolahan (school education) untuk membimbing dan melatih peserta didik agar tumbuh kesadaran tentang eksistensi kehidupan dan kemampuan menyelesaikan setiap persoalan kehidupan yang selalu muncul.
Menurut posisi dan funsinya, lembaga pendidikan persekolahan adalah lanjutan dari pendidikan keluarga dan jembatan penghubung kehidupan keluarga dan kehidupan masyarakat mendatang bagi generasi muda. Dengan adanya pendidikan, keterampilan hidup seseorang akan bertambah. Dengan seiringnya perkembangan ketrampilan, diharapkan dapat mengisi lapangan kerja baru yang dibutuhkan didalam kehidupan masyarakat.
Dengan system pendidikan yang dilakukan, peserta didik mendapat bekal untukterjung dalam masyarakat. Adapun bekal yang didapat adalah:
Kepribadian dengan potensial intelektual yang matang, sehingga mampu mengembangkan sikap ilmiah, benar, dan jujur
Kepribadian yang matang potensi sosialnya sehingga mampu memerankan dirinya secara pragmatis dan berguna bagi upaya pengembangan kehidupan mayarakatnya.
Tentang arti pendidikan menurut sudut sempit, karakteristiknya dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Pendidikan berlangsung dalam masa terbatas, yaitu masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa.
Pendidikan berlangsung dalam ruang terbats, yaitu di lembaga persekolahan, dan dalam waktu terbatas, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Pendidikan berlangsung dalm satu lingkungan khusus yang disengaja diciptakan dalam bentuk kelas, dalam rangka efektivitas dan efesiensi kelangsungan proses pembelajaran.
Isi pendidikan disusun secara sistematik dan terprogram dalam bentuk kurikulum.
Tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak lua, yaitu sekolah, terbatas pada kemampuan-kemampuan tertentu, untuk membentuk ketrampilan hidup (life skill education).
Jadi dari isi dan arti pendidikan, baik dari sudut luas maupun sampit, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan kegiatan simultan diseluruh aspek kehidupan manusia, yang berlangsung di segala lingkungan dimana ia berada, disegala waktu, dan merupakan hak dan kewajiban bagi siapapun, serta terlepas dari diskrimanasi apapun.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
B. SIFAT-SIFAT PENDIDIKAN
1. Pendidika formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
2. Pendidikan non formal
Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar, keaksaraan fungsional, dan keaksaraan lanjutan paling banyak ditemukan dalam pendidikan usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Al Quran (TPA), maupun Pendidikan Lanjut Usia. Pemberantasan Buta Aksara (PBA) serta program paket A (setara SD), paket B (setara B) adalah merupakan pendidikan dasar.
3. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
C. JENIS-JENIS PENDIDIKAN
1. Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
2. Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).jenis ini termasuk ke dalam pendidikan formal.
3. Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
4. Pendidkan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.
5. Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
6. Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau menjadi ahli ilmu agama.
7. Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB).
D. TUJUAN DAN PROSES PENDIDIKAN
1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan
2. Proses Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro.
E. FAKTOR KUALITAS PENDIDIKAN
1. Faktor Internal
Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan. Dalam hal ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya yang merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek dari pendidikan.
F. SISTEM PENDIDIKAN
1. Sistem pendidikan nasional.
Sistem pendidikan nasional dapat dijelaskan dengan dua jalan, yaitu menurut fungsin dan strukturnya. Menurut fungsinya, pendidikan nasional merupakan sistem penyelenggara pendidikan oleh negara, dalam rangka mewujudkan hak menentukan eksistensi nasional bangsanya dalam bidang pendidikan (rigth of self-determination on education). Sedangkan menurut strukturnya, pendidikan nasional sebagai sistem adalah keseluruhan satuan kegiatan pendidikan yang direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan nasional suatu negara.
2. Sistem pendidikan sekolah.
Keberadaan sekolah sebagai sistem organisasi pendidikan formal dipengaruhi oleh beberapa lingkungan sosial.lingkungan ini pada umumya dibedakan menjadi lingkungan distal dan lingkungan proksimal. Linkungan distal tidak berpengaruh langsung terhadap kegiatan sekolah sehari-hari, seperti masyarakat nasional dan internasional. Sebaliknya, lingkungan proksimal adalah lingkungan masyarakat sekitar seperti masyarakat desa, kecamatan, kabupaten masyarakat provinsi dan sebagainya
3. Sarana dan prasarana pendidikan sistem pendidikan.
Sarana pebdidikan yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Sarana pendidikan berbentuk buku dan bahan bacaan, alat bantu belajar-mengajar, serta alat kerja bidang pendidikan. Kecuali itu berupa teknologi pendidikan. Sarana pendidikan berfungsi untuk membantu meningkatkan vektifitas dan efesiensi proses transformasi.
Prasaran pendidikan yakni segala hal yang merupakan penunjang terselenggaranya proses transformasi dalam sistem pendidikan. Prasarana pendidikan berbentuk benda atau barang seperti tanah, bangunan sekolah, transportasi, lapangan olahraga, dan sebagainya. Bisa juga berupa biaya pendidikn dari negara, keluarga, dan sumber lainnya
G. ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN
Pembahas tentang aliran-aliran pendidikan bertujuan untuk lebih membuka wawasan kependidikan bagi para pembelajar yang sedang menggeluti bidang kependidikan. Adapaun aliran-aliran pendidikan diantaranya progresivisme, rekonstruksionisme, esensialisme dan perenialisme.
1. Progresivisme
Aliran ini diketahui secara umum berakar dari pragmatisme W.Jame, dan Jhon Dewey pada abad ke-20an. Progresivisme menekankan pada konsep dasar dengan asas utamanya adalah wajib bagi manusia untuk tetap bertahan hidup dalam menghadapi segala tantangan. Untuk itu, manusia harus bersifat pregmatis dalam memandang segala sesuatu menurut segi kemamfaatannya.
Dengan demikian aliran Progresivisme memperhatikan sepenuhnya segala macam potensi kodrat manusia untuk dapat dikembangkan secara alami. Aliran ini bertujuan untuk menjadikan peserta didik memiliki kualitas agar dapat teru maju sebagai generasi pelanjut dengan kemampuan menjawab tantangan zaman yang baru.
2. Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme mengakar pada pragmatism dan karena itu menekankan pada nilai kegunaan pendidikan bagi kehidupan bermasyarakat.oleh sebab itu, aliran ini sering disebut rekonstrusionisme sosial. Selain itu, atas pengaruh aliran neopositivisme, rekonstrusionalisme mendasarkan pola fikirnya dan nilai-nila ilmu pengetahuan atau nilai ilmiah.
Aliran ini mencoba untuk menata kembali struktur pendidikan sesuai dengan dinamika kehidupan budaya baru, karena dipandang bahwa perkembangan kebudayaan modrn sedang mengalami krisis. Fakta menunjukkan bahwa dewasa ini kebudayaan kehidupan masyarakat dunia sedang dalam keaadaan labil, kebingungan, simpang-siur, dan sedang dalam proses penghancuran diri.
3. Esensialisme
Aliran esensialisme mendasarkan pandangan pendidikan pada nilai-nilai adat kebudayaan yang telah ada sejak permulaan peradaban manusia. Menurut aliran ini, nilai-nilai tersebut bersifat manusiawi dan tertanam dalam warisan budaya masyarakat yang terbentuk secara historis selama ratusan bahkan ribuan tahun.
4. Perenialisme
Perenialisme dominan menekankan untuk kenbali pada nilai kebudayaan masa lampau sebagai landasan pendidikan. Aliran ini mempunyai kesamaan dengan aliran esensialisme. Dinyatakan bahwa nilai-nilai kebudayaan masa lampau itu ideal dan telah diuji ketangguhannya.