Wednesday, 22 May 2013

penilaian rana cognitif



A.   Pengertian Penilaian Rana Kognitif
Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengtahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ketiga aspek atau ranah kejiwaan itu erat sekali dan bahkan tidak mungkin dapat dilepaskan dari kegiatan atau proses evaluasi hasil belajar. Benjamin S. Bloom dan kawan-kawannya itu berpendapat bahwa pengelompokkan tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu:
·         Ranah proses berfikir (cognitive domain)
·         Ranah nilai atau sikap (affective domain)
·         Ranah keterampilan (psychomotor domain)
Dalam konteks evaluasi hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi hasil belajar. Sasaran kegiatan evaluasi hasil belajar adalah:
·         Apakah peserta didik sudah dapat memahami semua bahan atau materi pelajaran yang telah diberikan pada mereka?
·         Apakah peserta didik sudah dapat menghayatinya?
·         Apakah materi pelajaran yang telah diberikan itu sudah dapat diamalkan secara kongkret dalam praktek atau dalam kehidupannya sehari-hari?
Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

Ranah Kognitif atau dalam bahasa Arab al-Nahiyah al-Fikriyyah adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom adalah segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah termasuk dalam rana kognitif. Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Teori-teori kognitif didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak. Dengan kemampuan kognitif ini maka anak dipandang sebagai individu yang secara aktif membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia.
Menurut Drever  disebutkan bahwa ” kognisi adalah istilah umumyang mencakup segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penialain, dan penalaran”.
Sedangkan menurut Piaget  menyebutkan bahwa ” kognitif adalah bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya”. Pieget memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam menyusunpengetahuannya mengenai realitas, anak tidak pasif menerima informasi. Selanjutnya walaupun proses berpikir dan konsepsi anak mengenai realitas telah dimodifikasi oleh pengalamannya dengan dunia sekitar dia, namun anak juga aktif menginterpretasikan informasi yang ia peroleh dari pengalaman, serta dalam mengadaptasikannya pada pengetahuan dan konsepsi.
Menurut Chaplin  dikatakan bahwa “kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal, termasuk di dalamnya mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga, dan menilai.
Dari berbagai pengertian yang telah disebutkan di atas dapat dipahami bahwa kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menlai, dan memikirkan lingkungannya. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. 

B.   Jenjang Rana Kognitif
Menurut taksonomi Bloom dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berfikir yang diurutkan secara hierarki piramidal atau mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Sistem klasifikasi Bloom dapat digambarkan sebagai berikut:
       Keenam jenjang yang dimaksud adalah:
1.    Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenal kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan sebagainya. Pengetahuan atau ingatan ini adalah adalah merupakan proses berrfikir yang paling rendah.  Dalam jenjang kemampuan ini seseorang ditumtut untuk dapat mengenali atau mengetahui adaanya konsep , fakta atau istilah-istilah dan lain sebagainya.
2.    Pemahaman (comprehension)
Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar-mengajar. Siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkannya dengan hal-hal yang lain.


Kemampuan pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu:
·         Menejemahkan  (translation)
Pengalihan konsep yang dirumuskan dengan kata – kata  kedalam grafik dapat dimasukkan dalam kategori menerjemahkan
·         Menginterpretasi (interpretasi)
Menginterpretasi merupakan kemampuan untuk mengenal dan memahami
·         Mengekstrapolasi (extrapolation)
Mengekstrapolasi menuntut kemampuan yang lebih tinggi dari menerjemahkan dan menafsirkan. Kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk mengukur kemampuan ini adalah memperhitungkan, memprakirakan, menduga menyimpulkan, meramalkan, membedakan, menentukan, mengisi dan menarik kesimpulan.

3.    Penerapan (application)
Penerapan (application) adalah kesanggupan untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, serta teori-teori dalam situasi baru dan konkret.
4.    Analisis (analysis)
Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau factor-faktor yang satu dengan factor-faktor lainnya. Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen-komponen pembentuknya.

5.    Sintesis (syntesis)
Sintesis (syntesis) adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. Pada jenjang ini seseorang dituntut untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru dengan jalan menggabungkan berbagai factor yang ada. Hasil yang diperoleh dari penggabungan ini dapat berupa:
a). Tulisan
b). Rencana atau Mekanisme
6.    Penilaian (evaluation)
Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation) Adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif dalam taksonomi Bloom. Penilian/evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.
Taksonomi-Bloom.png
Keenam aspek ini bersifat kontinum dan overlap (saling tumpang tindih). Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa :
Aspek nomor 1, pengetahuan merupakan aspek kognitif yang paling dasar
Aspek nomor 2, pemahaman, meliputi juga aspek nomor 1.
Aspek nomor 3, penerapan, meliputi juga aspeknomor 2 dan 3.
Aspek nomor 4, analisis, meliputi juga aspek nomor 3, 2 dan 1.
Aspek nomor 5, sintesis, meliputi juga aspek nomor  4, 3, 2 dan 1.
Aspek nomor 6, penilaian, meliputi juga aspek nomor 5, 4, 3, 2 dan 1.

C.   Ciri-ciri penilaian ranah kognitif
Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir termasuk didalamnya kemampuan memahami, menghafal, mengaplikasi, menganalisis, mensistesis dan kemampuan mengevaluasi. Menurut Taksonomi bloom kemampuan kognitif adalah kemampuan berfikir secara hirarki yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

Adapun ciri-ciri ranah penilaian dalam aspke kognitif adalah sebagai berikut:
Ø  Pada tingkat pengetahuan, peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan hafalan saja
Ø  Pada tingkat pemahaman, peserta didik dituntu untuk menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh suau konsep atau prinsip
Ø  Pada tingkat penerapan, peserta didik dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam situasi yang baru
Ø  Pada tingkat analisis peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat serta menemukan hubugan sebab-akibat
Ø  Pada tingkat sintesis peserta didik dituntut untuk menghasilkan suatu cerita, komposisi hipotesis atau teorinya sendiri dan mensintesiskan pengetahuannya
Ø  Pada tingkat evaluasi, peserta didik dituntut mengevaluasi informasi seperti bukti sejarah, editorial, teori-teori yang termasuk didalamnya judgement terhadap hasil analisi untuk membuat kebijakan.

Tujuan aspek kognititf berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakupkemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat sampai pada pemecahan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa idea tau gagasan yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah sub-taksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.




D.   Contoh Pengukuran Penilaian Ranah Kognitif
Setelah diuraikan tipe hasil belajar menurut tingkat-tingkat kemampuan kognitif dalam hubungannya dengan bentuk dan tipe tes, berikut ini dikemukakan contoh-contoh soalnya. Contoh soal hanya diambil dari tes pilihan ganda karena bentuk tes inilah yang umumnya dianggap sukar menyusunnya oleh para guru dibanding dengan bentuk yang lain. Apabila melihat kenyataan yang ada dalam sistem pendidikan yang diselenggarakan, pada umumnya baru menerapkan beberapa aspek kognitif tingkat rendah, seperti pengetahuan, pemahaman dan sedikit penerapan. Sedangkan tingkat analisis, sintesis dan evaluasi jarang sekali diterapkan. Apabila semua tingkat kognitif diterapkan secara merata dan terus-menerus maka hasil pendidikan akan lebih baik. Pengukuran hasil belajar ranah kognitif dilakukan dengan tes tertulis.
a.    Soal Pengetahuan Hapalan
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan melingkari huruf pada lembar jawaban.
1)      Dalam Fisika kita mengenal tiga besaran pokok, yaitu :
a.       Meter – detik – gram                        d. Sentimeter – detik – gram
b.      Meter – menit – kilogram                  e. Sentimeter – detik - kilogram
c.       Meter – detik – kilogram
2)      Masa jenis suatu zat adalah perbandingan antara :
a.       Masa dan volume                              d. luas dan volume
b.      Berat dan volume                              e. massa dan panjang
c.       Volume dan berat
b.    Soal Pemahaman atau Komprehensi
1)      “Lubuk akal lautan ilmu” berarti :
a.       Banyaknya akal dan bijaksana                       d. Pandai lagi bijaksana
b.      Sangat luas dan banyak pengetahuan           e. Licik dan banyak akal
c.       Arif dan banyak akal
2)      Hujan orografis disebabkan oleh :
a.       Pemanasan matahari yang kuat         d. angin darat malam hari
b.      Angin naik pegunungan                    e. angin musim
c.       Angin laut siang hari

c.    Soal Penerapan atau Aplikasi
1)      Garis y = 2x + a menyinggung parabola  y = x2 - 2x – 5, maka harga a  adalah . . . .
a.       -9                     b. -1                 c. 1                  d. 5                  e. 9
2)      “May I use your typewriter, Anton?,” Mary asked. Mary asked Anton . . . his typewriter.
a.       If the might use                                   d. whether we would allow
b.      If she could use                                   e. if he could use
c.       Whether we would permit her touse

d.    Soal Analisis
Pilih salah satu dan berilah tanda silang (x) di lembar jawaban pada:
a.       Jika (1), (2), (3) betul
b.      Jika (1) dan (3) betul
c.       Jika (2) dan (4) betul
d.      Jika semuanya betul
1)      Demokrasi pancasila norma-norma pokoknya berdasarkan
(1)   Kepentingan rakyat
(2)   Pembukuan UUD 1945
(3)   Keputusan Presiden
(4)   UUD 1945
2)      Tingkat profase pada pembelahan mitosis ditandai oleh fenomena berikut:
(1)   Membran inti dan nukleus mulai lenyap
(2)   Tiap kromatin melepaskan diri menuju ketubnya masing-masing
(3)   Butir-butir kromatin menjadi benang-benag kromosom
(4)   Kromosom yang homolog terletak di bidang tengah sel

e.    Soal Sintesis
1.    Pemugaran rumah-rumah penduduk, rehabilitasi selokan, dan pembuatan MCK merupakan proyek peningkatan kesehatan penduduk desa. Kegiatan ini merupakan praktek nyata dari:
a.       Higiene                                                d. Patologi
b.      Sanitasi                                                e. Fisiologi
c.       ekologi
2)      Jika pada akhir tahun 1998 produksi ketiga unit pabrik pupuk itu dengan kapasitas produksi seperti diuraikan dalam bataan di atas yang tidak berubah, maka perbandingan  produk urea dan amonia adalah:
a.       56 : 9                                                   d. 57 : 11
b.      56 : 11                                                 e. 57: 11
c.       57 : 10

f.     Soal Kemampuan evaluasi
1)      Puisi pertama hasil karya Chairil Anwar yang sangat egoistis adalah:
a.       Surga                                                   d. Nisan
b.      Karawang-Bekasi                                e. Aku

No comments:

Post a Comment