Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan
karakteristik khusus yang berbedadengan anak pada umumnya tanpa selalu
menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi ataan kebutuhan khusus adalah anak yang secara
signifikan mengalami kelainan/
penyimpangan (fisik, mental-intelektual, sosial, dan emosional) dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia
sehinggamemerlukan pelayanan pendidikan khusus. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk
menggantikan kata “Anak Luar Biasa (ALB)” yang menandakan adanya kelainan
khusus. Anak berkebutuhan khusus mempunyai karakteristik yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Karenakarakteristik
dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikankhusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan
potensi mereka, contohnya bagi tunanetramereka memerlukan modifikasi
teks bacaan menjadi tulisan
Braille dan tunarungu
berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Anak berkebutuan khusus biasanya bersekolahdi Sekolah Luar
Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing.SLB
bagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu, SLB
bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian
D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk cacatganda.
Jenis Dan Karakteristik Anak
Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus yang paling
banyak mendapat perhatian guru antara lain :
A.Tunagrahita (Mental retardation)
Ada
beberapa definisi dari tunagrahita, antara lain:
1 .American Association on Mental
Deficiency (AAMD) dalam B3PTKSM, mendefinisikan retardasi mental/tunagrahita
sebagai kelainan yang meliputi fungsiintelektual umum di bawah rata-rata
(sub-average), yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkantes individual; yang muncul
sebelum usia 16 tahun; dan menunjukkan hambatandalam perilaku adaptif.
2. Japan League for Mentally Retarded
dalam B3PTKSM mendefinisikan retardasi mentalatau tunagrahita
ialah fungsi intelektualnya lamban, yaituIQ 70 ke bawah berdasarkan tes
intelegensi baku; kekurangan dalam perilaku adaptif;dan terjadi masa
perkembangan, yaitu antara masa konsepsi hingga usia 18tahun.
3. The New Zealand Society for the
Intellectually Handicapped menyatakan tentangtunagrahita adalah bahwa seseorang
dikatakan tunagrahita apabila kecerdasannya jelas-jelas di bawah rata-rata
dan berlangsung pada masa perkembangan sertaterhambat dalam adaptasi tingkah
laku terhadap lingkungan sosialnya.
4. Definisi tunagrahita yang
dipublikasikan oleh American Association on MentalRetardation (AAMR). Di awal
tahun 60-an, tunagrahita merujuk pada keterbatasanfungsi intelektual umum dan
keterbatasan pada keterampilan adaptif. Keterampilanadaptif mencakup area :
komunikasi, merawat diri, home living, keterampilan sosial,bermasyarakat,
mengontrol diri, functional academics, waktu luang, dan kerja.Menurut definisi
ini, ketunagrahitaan muncul sebelum usia 18 tahun.
5. Menurut WHO seorang tunagrahita
memiliki dua hal yang esensial yaitu fungsiintelektual secara nyata di bawah
rata-rata dan adanya ketidakmampuan dalammenyesuaikan diri dengan norma dan
tututan yang berlaku dalam masyarakat.
Adapun cara mengidentifikasi seorang
anak termasuk tunagrahita yaitu melalui beberapaindikasi sebagai berikut:
1.Penampilan fisik tidak seimbang,
misalnya kepala terlalu kecil/besar,
2.Tidak dapat mengurus diri sendiri
sesuai usia,
3.Perkembangan bicara/bahasa
terlambat,
4.Tidak ada/kurang sekali
perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong),
5.Koordinasi gerakan kurang (gerakan
sering tidak terkendali),
6.Sering keluar ludah (cairan) dari
mulut (ngiler).
B. Tunalaras (Emotional or behavioral
disorder).
Nilai standarnya 4Tunalaras adalah individu yang mengalami
hambatan dalam mengendalikan emosi dankontrol sosial. individu tunalaras
biasanya menunjukan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan
aturan yang berlaku disekitarnya. Tunalaras dapat disebabkankarena faktor
internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar.Menurut
Eli M. Bower (1981), anak dengan hambatan emosional atau kaelainan
perilaku,apabila menunjukkan adanya satu atau lebih dari lima komponen berikut:
1.Tidak
mampu belajar bukan disebabkan karena factor intelektual, sensori ataukesehatan.
2.Tidak
mampu untuk melakukan hubungan baik dengan teman-teman dan guru-guru.
3.Bertingkah
laku atau berperasaan tidak pada tempatnya.
4.Secara umum mereka selalu dalam keadaan pervasive dan tidak menggembirakan ataudepresi.
5.Bertendensi
kea rah symptoms fisik: merasa sakit atau ketakutan berkaitan denganorang atau
permasalahan di sekolah.
Anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku juga bisa
diidentifikasi melalui indikasiberikut:
1.Bersikap
membangkang,
2.Mudah terangsang emosinya,
3.Sering
melakukan tindakan aggresif,
4.Sering
bertindak melanggar norma social/norma susila/hukum.
C. Tunarungu Wicara (Communication
disorder and deafness)
Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam
pendengaran baik permanenmaupun tidak permanen. Klasifikasi tunarungu
berdasarkan tingkat gangguan pendengaranadalah:
1.Gangguan pendengaran sangat ringan(27-40dB),
2.Gangguan
pendengaran ringan(41-55dB),
3.Gangguan
pendengaran sedang(56-70dB),
4.Gangguan
pendengaran berat(71-90dB),
5.Gangguan
pendengaran ekstrim/tuli(di atas 91dB).
Karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu
tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara
sehingga mereka biasa disebut tunawicara
Cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat untuk abjad jari telah dipatenkan secara
internasionalsedangkan untuk isyarat bahasa berbeda-beda di setiap negara. saat
ini dibeberapa sekolahsedang dikembangkan
komunikasi total yaitu cara berkomunikasi dengan melibatkan bahasaverbal, bahasa
isyarat dan bahasa tubuh. Individu tunarungu cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari sesuatu yang
abstrak.Berikut identifikasi anak yang mengalami gangguan pendengaran:
1. Tidak mampu mendengar,
2. Terlambat perkembangan bahasa,
3. Sering menggunakan isyarat dalam
berkomunikasi,
4. Kurang/tidak tanggap bila diajak
bicara,
5. Ucapan kata tidak jelas,
6. Kualitas suara aneh/monoton,
7. Sering memiringkan kepala dalam
usaha mendengar,
8. Banyak perhatian terhadap getaran,
9. Keluar nanah dari kedua telinga,
10.Terdapat
kelainan organis telinga.
D. Tunanetra (Partially seing and
legally blind)
Tunanetra adalah individu yang
memiliki hambatan dalam penglihatan. tunanetra dapatdiklasifikasikan kedalam
dua golongan yaitu: buta total
(blind) dan low vision
DefinisiTunanetra
menurut Kaufman &
Hallahan tunanetra adalah
individu yang memiliki lemah penglihatanatau akurasi penglihatan kurang dari
6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memilikipenglihatan. Karena tunanetra
memiliki keterbataan dalam indra penglihatan maka prosespembelajaran menekankan
pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indrapendengaran. Oleh karena
itu prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan pengajarankepada individu
tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifattaktual dan bersuara contohnya
adalah penggunaan tulisan braille gambar timbul, benda
model dan benda nyata.sedangkan media yang
bersuara adalah tape recorder dan peranti lunak. Untuk membantu tunanetra beraktivitas di sekolah luar
biasa mereka belajar mengenai orientasi dan mobilitas. Orientasi
dan Mobilitas diantaranya mempelajari bagaimana tunanetra mengetahuitempat dan
arah serta bagaimana menggunakan tongkat putih
(tongkat khusus tunanetra yangterbuat dari alumunium).
Berikut identifikasi anak yang mengalami gangguan
penglihatan:
1.Tidak
mampu melihat,
2.Tidak
mampu mengenali orang pada jarak 6 meter,
3.Kerusakan nyata pada kedua bola mata,
4.Sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan,
5.Mengalami
kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya,
6.Bagian
bola mata yang hitam berwarna keruh/besisik/kering,
7.Mata
bergoyang terus.
E. Tunadaksa (physical disability)
Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang
disebabkan oleh kelainan neuro-muskular
dan struktur tulang yang bersifat
bawaan, sakit atau akibat kecelakaan,termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat
gangguan pada tunadaksaadalah
ringan yaitu memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik tetap masih
dapat ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu memilki keterbatasan motorik
dan mengalamigangguan koordinasi sensorik, berat yaitu memiliki keterbatasan
total dalam gerakan fisik dan tidak mampu mengontrol gerakan fisik.
Berikut identifikasi anak yang mengalami kelainan anggota
tubuh tubuh/gerak tubuh:
1.Anggota
gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh,
2.Kesulitan
dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/tidak terkendali),
3.Terdapat
bagian anggota gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/lebih kecil daribiasa,
4.Terdapat cacat pada alat gerak,
5.Jari
tangan kaku dan tidak dapat menggenggam,
6.Kesulitan
pada saat berdiri/berjalan/duduk, dan menunjukkan sikap tubuh tidak normal
7.Hiperaktif/tidak
dapat tenang.
F. Tunaganda (Multiple handicapped)
Menurut Johnston & Magrab, tunaganda adalah mereka
yang mempunyai kelainan perkembangan
mencakup kelompok yang mempunyai hambatan-hambatan perkembangan neurologis yang disebabkan oleh satu
atau dua kombinasi kelainan dalam kemampuan seperti intelegensi, gerak, bahasa, atau hubungan pribadi di
masyarakat.Walker (1975) berpendapat mengenai tunaganda sebagai berikut:
1.Seseorang
dengan dua hambatan yang masing-masing memerlukan layanan-layanan
pendidikan khusus.
2.Seseorang dengan hambatan-hambatan ganda yang
memerlukan layanan teknologi.
3.Seseorang
dengan hambatan-hambatan yang memerlukan modifikasi khusus.
G. Kesulitan Belajar (Learning
disabilities)
Anak dengan kesulitan belajar adalah individu yang
memiliki gangguan pada satu atau lebihkemampuan
dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicaradan
menulis yang dapat memengaruhi kemampuan berfikir, membaca, berhitung, berbicara
yang disebabkan karenagangguan
persepsi, brain injury, disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia perkembangan.
individu kesulitan belajar memiliki IQ rata-rata atau diatas rata- rata,
mengalami gangguan motorik persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak,
gangguanorientasi arah dan ruang dan keterlambatan perkembangan konsep.
Berikut adalah karakteristik anak yang mengalami kesulitan
belajar dalam membaca, menulis dan
berhitung:
1.Anak
yang mengalami kesulitan membaca (disleksia)
2.Perkembangan
kemampuan membaca terlambat,
3.Kemampuan
memahami isi bacaan rendah,
4.Kalau membaca sering banyak kesalahan.
5.Anak yang mengalami kesulitan
menulis (disgrafia)
6.Kalau menyalin tulisan sering
terlambat selesai,
7.Sering salah menulis huruf b dengan
p, p dengan q, v dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan9, dan sebagainya,
8.Hasil tulisannya jelek dan tidak
terbaca,
9.Tulisannya banyak
salah/terbalik/huruf hilang,
10.Sulit menulis dengan lurus pada
kertas tak bergaris.
11.Anak yang mengalami kesulitan
berhitung (diskalkula)
12.Sulit membedakan tanda-tanda: +,
-, x, :, >, <, =
13. Sulit mengoperasikan
hitungan/bilangan,
14.Sering salah membilang dengan
urut,
15.Sering
salah membedakan angka 9 dengan 6; 17 dengan 71, 2 dengan 5, 3 dengan 8,dan
sebagainya,
16.Sulit membedakan bangun-bangun
geometri.
H. Anak Berbakat (Giftedness and
special talents)
Menurut Milgram, R, anak
berbakat adalah mereka yang mempunyai skor IQ 140 atau lebih diukur dengan instrument Stanford mempunyai kreativitas tinggi kemampuan
memimpin dan kemampuan dalam senidrama, seni tari dan seni rupa.
Anak berbakat mempunyai empat kategori, sebagai berikut:
1.Mempunyai kemampuan intelektual
atau intelegensi yang menyeluruh, mengacu padakemampuan berpikir secara abstrak
dan mampu memecahkan masalah secarasistematis dan masuk akal.
2.Kemampuan intelektual khusus,
mengacu pada kemampuan yang berbeda dalammatematika, bahasa asing, music, atau
ilmu pengetahuan alam.
3.Berpikir kreatif atau berpikir
murni menyeluruh. Pada umumnya mampu berpikiruntuk menyelesaikan masalah yang
tidak umum dan memerlukan pemikiran tinggi.
4.Mempunyai
bakat kreatif khusus, bersifat orisinil dan berbeda dengan yang lain.
Dari keempat kategori di atas, maka anak berbakat adalah
mereka yang mempunyaikemampuan-kemampuan yang unggul dalam segi intelektual,
teknik, estetika, social, fisik, akademik, psikomotor dan
psikososial.Berikut identifikasi anak
berbakat atau anak yang memilki kecerdasan dan kemampuan yangluar biasa:
1.Membaca
pada usia lebih muda,
2.Membaca lebih cepat dan lebih banyak,
3.Memiliki
perbendaharaan kata yang luas,
4.Mempunyai
rasa ingin tahu yang kuat,
5.Mempunayi
minat yang luas, juga terhadap masalah orang dewasa,
6.Mempunyai inisiatif dan dapat
berkeja sendiri,
7.Menunjukkan keaslian (orisinalitas)
dalam ungkapan verbal,
8.Memberi
jawaban-jawaban yang baik,
9.Dapat
memberikan banyak gagasan,
10.Luwes dalam berpikir,
11.Terbuka terhadap
rangsangan-rangsangan dari lingkungan,
12.Mempunyai pengamatan yang tajam,m.
Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama terhadap1 tugas atau bidang yang diminati,
13.Berpikir kritis, juga terhadap diri
sendiri
14.Senang mencoba hal-hal baru,
15.Mempunyai daya abstraksi,
konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi,
16.Senang terhadap kegiatan intelektual
dan pemecahan masalah,
17.Cepat
menangkap hubungan sebabakibat,
18.Berperilaku terarah pada tujuan,
19.Mempunyai daya imajinasi yang kuat,
20.Mempunyai banyak kegemaran (hobi),w. Mempunyai daya ingat yang kuat,
21.Tidak
cepat puas dengan prestasinya,
22.Peka (sensitif) serta menggunakan
firasat (intuisi),
23.Menginginkan kebebasan dalam
gerakan dan tindakan.4.
I. Anak Autistik Autism Syndrome
Autism Syndrome merupakan
kelainan yang disebabkan adanya hambatan padaketidakmampuan berbahasa
yang diakibatkan oleh kerusakan pada otak. Gejala-gejala autismmenurut Delay
& Deinaker) dan Marholin & Philips antara lain:
1.Senang
tidur bermalas-malasan atau duduk menyendiri dengan tampang acuh, mukapucat,
dan mata sayu dan selalu memandang ke bawah.
2.Selalu
diam sepanjang waktu.
3.Jika
ada pertanyaan terhadapnya, jawabannya sangat pelan dengan nada monoton,kemudian
dengan suara yang aneh akan menceritakan dirinya dengan beberapa kata kemudian
diam menyendiri lagi.
4.Tidak
pernah bertanya, tidak menunjukkan rasa takut dan tidak
menyenangisekelilingnya.
5.Tidak
tampak ceria.
6.Tidak
peduli terhadap lingkungannya, kecuali terhadap benda yang disukainya.
Secara umum anak autis mengalami kelainan dalam berbicara,
kelainan fungsi saraf danintelektual, Hal tersebut dapat terlihat dengan adanya
keganjilan perilaku dan ketidakmampuan
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
J. Hyperactive (Attention Deficit Disorder with Hyperactive)
Hyperactive bukan merupakan penyakit tetapi suatu
gejala atau symptoms. Symptoms terjadi disebabkan oleh
factor-faktor brain damage, anemotional
disturbance, a hearing deficit or mental retardaction. Dewasa ini banyak kalanganmedis masih menyebut anak hiperaktif
dengan istilah attention deficit disorder
Strategi Pembelajaran Bagi Anak
Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus (ABK) ini
ada dua kelompok, yaitu: ABK (sementara) dan permanen (tetap). Adapun yang termasuk
kategori ABK temporer meliputi:
anak-anak yang berada di lapisan strata sosial ekonomi yang paling bawah,
anak-anak jalanan (anjal),anak-anak korban bencana alam, anak-anak di daerah
perbatasan dan di pulau terpencil, serta anak-anak yang menjadi korban HIV-AIDS. Sedangkan yang
termasuk kategori ABK permanen adalah anak-anak tunanetra,
tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, Autis, ADHD ( Attention Deficiency
and Hiperactivity Disorders ),
Anak Berkesulitan Belajar, Anak berbakat dan sangat cerdas (Gifted), dan
lain-lain.Untuk menangani ABK tersebut dalam setting pendidikan inklusif di
Indonesia, tentumemerlukan strategi khusus.Pendidikan inklusimempunyai pengertian yang beragam.
Stainback dan Stainback mengemukakan
bahwa sekolah inklusi adalahsekolah yang menampung semua siswa di kelas yang sama.
Sekolah ini menyediakan program pendidikan yang layak, menantang, tetapi
sesuai dengan kemampuan dankebutuhan setiap siswa, maupun bantuan dan dukungan
yang dapat diberikan oleh para guruagar anak-anak berhasil. Lebih dari itu,
sekolah inklusi juga merupakan tempat setiap anak dapat diterima, menjadi
bagian dari kelas tersebut, dan saling membantu dengan guru danteman sebayanya,
maupun anggota masyarakat lain agar kebutuhan individualnya
dapat terpenuhi.Selanjutnya,Staub dan Peck menyatakan bahwa pendidikan inklusi adalah penempatan anak berkelainan
tingkat ringan, sedang, dan berat secara penuh dikelas reguler. Hal ini
menunjukkan bahwa kelas reguler merupakan tempat belajar yangrelevan bagi anak
berkelainan, apapun jenis kelainannya dan bagaimanapun gradasinya.
Sementara itu,Sapon-Shevin
menyatakan bahwa pendidikan inklusi sebagai sistem layanan pendidikan yang
mempersyaratkan agar semua anak berkelainan dilayani disekolah-sekolah
terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman seusianya. Oleh karena
itu,ditekankan adanya perombakan sekolah, sehingga menjadi komunitas yang
mendukung pemenuhan kebutuhan khusus setiap anak, sehingga sumber belajar
menjadi memadai danmendapat dukungan dari semua pihak, yaitu para siswa, guru,
orang tua, dan masyarakat sekitarnya.
Melalui pendidikan inklusi, anak berkelainan dididik
bersama-sama anak lainnya (normal)untuk mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya. Hal ini dilandasi olehkenyataan bahwa di dalam masyarakat terdapat
anak normal dan anak berkelainan yangtidak dapat dipisahkan sebagai suatu
komunitas.Dalam hal ini, ada empat strategi pokok yang diterapkan pemerintah,
yaitu: peraturanperundang-undangan yang
menyatakan jaminan kepada setiap warga negara Indonesia (termasuk ABK temporer dan permanen)
untuk memperoleh pelayanan pendidikan,memasukkan aspek fleksibilitas dan
aksesibilitas ke dalam sistem pendidikan pada jalurformal, nonformal, dan
informal. Selain itu, menerapkan pendidikan berbasis teknologiinformasi dan
komunikasi (TIK) dan mengoptimalkan peranan guru.Di bawah ini beberapa strategi
pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus:
1. Strategi pembelajaran bagi anak
tunanetra
Strategi pembelajaran pada dasarnya adalah pendayagunaan
secara tepat dan optimal darisemua komponen yang terlibat dalam proses
pembelajaran yang meliputi tujuan, materipelajaran, media, metode, siswa, guru,
lingkungan belajar dan evaluasi sehingga prosespembelajaran berjalan dengan
efektif dan efesien. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagaibahan
pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran , antara lain:
1.Berdasarkan pengolahan pesan
terdapat dua strategi yaitu strategi pembelajarandeduktif dan induktif.
2.Berdasarkan
pihak pengolah pesan yaitu strategi pembelajaran ekspositorik danheuristic.
3.Berdasarkan
pengaturan guru yaitu strategi pembelajaran dengan seorang guru danberegu.
4.Berdasarkan
jumlah siswa yaitu strategi klasikal, kelompok kecil dan individual.
5.Berdsarkan interaksi guru dan
siswa yaitu strategi tatap muka, dan melalui media.Selain strategi yang telah
disebutkan di atas, ada strategi lain yang dapat diterapkan yaitu strategi individualisasi, kooperatif
dan modifikasi perilaku.
2. Strategi pembelajaran bagi anak
berbakat
Strategi
pembelajaran yang sesuai denagan kebutuhan anak berbakat akan mendorong
anak tersebut untuk berprestasi. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam meneentukan strategipembelajaran adalah :
1.Pembelajaran
harus diwarnai dengan kecepatan dan tingkat kompleksitas.
2.Tidak hanya mengembangkan
kecerdasan intelektual semata tetapi jugamengembangkan kecerdasan emosional.
3.Berorientasi pada modifikasi
proses, content dan produk.Model-model layanan yang bias diberikan pada anak
berbakat yaitu model layananperkembangan kognitif-afektif, nilai, moral, kreativitas
dan bidang khusus.
3. Strategi pembelajaran bagi anak
tunagrahita
Strtegi pembelajaran anak
tunagrahita ringan yang belajar di sekolah umum akan berbedadengan strategi
anak tunagrahita yang belajar di sekolah luar biasa. Strategi yang
dapatdigunakan dalam mengajar anak tunagrahita antara lain;
1.Strategi
pembelajaran yang diindividualisasikan
2.Strategi
kooperatif
3.Strategi modifikasi tingkah laku
4. Strategi pembelajaran bagi anak
tunadaksa
Strategi yang bias diterapkan bagi
anak tunadaksa yaitu melalui pengorganisasian tempa tpendidikan, sebagai berikut:
1.Pendidikan
integrasi (terpadu)
2.Pendidikan
segresi (terpisah)
3.Penataan
lingkungan belajar
5. Strategi pembelajaran bagi anak
tunalaras
Untuk memberikan layanan kepada anak tunalaras,
Kauffman mengemukakan model-model pendekatan sebagai berikut;
1.Model
biogenetic
2.Model
behavioral/tingkah laku
3.Model
psikodinamika
4.Model
ekologis
6. Strategi pembelajaran bagi anak
dengan kesulitan belajar
1.Anak
berkesulitan belajar membaca yaitu melalui program delivery danremedial
teaching
2.Anak
berkesulitan belajar menulis yaitu melalui remedial sesuai dengantingkat
kesalahan.
3.Anak
berkesulitan belajar berhitung yaitu melalui program remidi yangsistematis
sesuai dengan urutan dari tingkat konkret, semi konkret dan tingkatabstrak.
7. Strategi pembelajaran bagi anak
tunarungu
Strategi yang biasa digunakan untuk anak tunarungu
antara lain: strategi deduktif, induktif,heuristic, ekspositorik, klasikal, kelompok,
individual, kooperatif dan modifikasi perilaku.