Tuesday 13 January 2015

PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PERKEMBANGAN BAHASA



Penelitian pada tahun 1970-an menunjukkan bahwa betapa pentingnya perbedaan individual dalam perkembangan bahasa. Sesungguhnya anak-anak belajar bahasa dengan berbagai cara atau bervariasi dan tidak dengan cara seragam.
Nelson adalah orang pertama yang mengidentifikasikan pentingnya perbedaan individu dalam bentuk perkembangan bahasa sehingga hasil penelitiannya didokumentasikan dan disebarluaskan pada peneliti – peniliti selanjutnya. Menurut hasil penelitian NELSON, misalnya saja, anak umur 1 – 2,3 tahun umumnya menguasai sekitar 50 kata, namun sesungguhnya pada anak itu terjadi perbedaan kata – kata dan frasa yang mereka hasilkan. Sebagian besar dari mereka belajar bahasa dalam bentuk yang disebut dengan istilah “gaya referensial” (Referential style) (berk, 1989). Kosakata awal yang mereka kuasai sebagian besar adalah kata – kata benda, serta sebagian kecil dari kata sifat dan kata kerja. Selain itu ada sebagian kecil dari mereka yang belajar bahasa dalam bentuk yang disebut istilah “gaya ekspresif” (expressive style) (Berk, 1989). Berbeda dengan anak yang menggunakan gaya referensial, anak – anak ini lebih banyak menggunakan kata ganti kata benda dan kondisi – kondisi sosial. Hanya sebagian kecil kata benda, kata kerja, kata sifat yang mereka gunakan.
Lebih lanjut NELSON (Bretherton et al., 1982) mengatakan bahwa ada dua tipe perkembangan anak dalam perkembangan bahasa.
1.      Anak yang bertipe referensial cenderung berpandangan bahwa sebagian besar bahasa digunakan untuk membicarakan benda – benda.
2.      Anak yang bertipe ekspresif cenderung berpandangan bahwa sebagian besar bahasa digunakan untuk membicarakan dirinya dan orang lain sekaligus untuk mengekspresikan perasaan, kebutuhan, dan kondisi sosial lainnya.
Berfikir dan berbahasa mempunyai korelasi yang tinggi, anak dengan IQ tinggi akan berkemampuan bahasa yang tinggi. Nilai IQ menggambarkan adanya perbedaan indivudual anak, dan dengan demikian kemampuan mereka dalam bahasa juga bervariasi sesuai dengan variasi kemampuan mereka berfikir. Bahasa berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena kekayaan lingkungan akan merupakan pendukung bagi perkembangan peristilahan yang sebagian besar dicapai dengan proses meniru. Dengan demikian, anak yang berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan berbeda – beda pula kemampuan dan perkembangan bahasanya.
Perbedaan individu pada setiap kemampuan berbahasa anak akan meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Semakin bertambah usia, semakin luas dan bervariasinya lingkungan hidup dan lingkungan pergaulan. Akibatnya, tidak hanya akan semakin kompleks dari usia sebelumnya tetapi juga semakin berbeda dengan individu lain.