Di samping berbapai faktor tersebut terdapat beberapa gangguan
yang harus diatasi oleh anak dalam rangka belajar
berbicara. Perkembangan berbicara merupakan suatu proses yang sangat sulit dan
rumit. Terdapat beberapa kendala yang sering kali dialami oleh anak, antara
lain:
1.
Tangis
Berlebihan (Anak Cengeng)
Anak yang sering kali menangis dengan berlebihan dapat menimbulkan
gangguan pada fisik maupun psikologis anak.
Ø Gangguan
Fisik
§ Kehabisan Tenaga. Karena
tangis yang berlebihan mempengaruhi kenormalan makan dan tidur, dan pada
gilirannya mempengaruhi kenormalan pertumbuhan fisik. Jika tangis yang
berkepanjangan menyebabkan anak agak
histeris, mereka tidak dapat berhenti menangis walaupun penyebabnya sudah
disingkirkan. Keadaan ini jauh menguras tenaga mereka
§ Tangis yang
berlebihan mengganggu fungsi normal keseluruhan tubuh
Ø Gangguan
Psikologis
§ Suasana Rumah. Tangis yang
berlebihan dapat mengganggu semua anggota keluarga dan membuat setiap orang
merasa tegang. Akibatnya, suasana rumah menjadi tidak tenang. Karena ketidak
tenangan itu, hubungan anak dengan anggota keluarga yang lain bertambah buruk
dan akhirnya anak merasa tidak disenangi dan tidak diinginkan
§ Reaksi Sosial. Sebelum
orang dewasa dan teman sebaya di luar rumah dapat mengetahui alasan
sesungguhnya di balik tangisan anak, mereka tidak akan sabar dan tidak
mentolelir, dan memandang anak sebagai anak cengeng. Ini menimbulkan reaksi
social yang secara psikologis dapat merusak anak. Hal ini akan menutup
kesempatan bagi anak untuk mempelajari keterampilan social dan menciptakan
dasar bagi penilaian diri yang tidak menguntungkan.
2.
Anak sulit
memahami isi pembicaraan orang lain
Kesulitan memahami isi pembicaran orang lain disebabkan oleh
sejumlah alas an, yang sangat umum di antaranya ada empat, yaitu :
Ø Kosakata
anak mungkin sangat terbatas, sehingga kata-kata yang digunakan orang lain
tidak mereka ketahui.
Ø Pada waktu
orang berbicara dengan cepat, anak mengalami kesulitan menangkap kata-kata
tersebut. Akibatnya, pemahaman mereka kabur.
Ø Jika anak
besar dalam rumah yg berbahasa dua (bilingualism) dimana keluarga tersebut
jarang menggunakan bahasa ibu, kosakata bahasa ibu mereka mungkin sangat
terbatas, sehingga pada waktu mereka berbicara dengan orang di luar rumah,
mereka akan menemukan bahwa banyak dari kata-kata itu tidak mereka ketahui.
Ø Kesulitan
dalam pemahaman sangat sering timbul dari ketidak mampuan mendengarkan apa yang
dikatakan orang lain dengan penuh perhatian. Ini benar, khususnya bagi anak
yang begitu egosentrik sehingga mereka lebih tertarik pada apa yang ingin
mereka katakan ketimbang apa yang dikatakan orang lain kepada mereka.
3.
Keterlambatan
Bicara
Keterlambatan bicara tidak hanya mempengaruhi
penyesuaian social dan pribadi anak, tetpi juga mempengaruhi penyesuaian
akademis mereka. Pengaruh yang paling serius adalah terhadap kemampuan membaca
yang merupakan mata pelajarn pokok pada awal karir sekolah anak. Kemudian,
keadaan ini mempengaruhi kemampuan mereka mengeja. Ketidakmampuan mereka
berprestasi di sekolah, digabungkan dengan masalah penerimaan social, akan
menimbulkan rasa benci mereka untuk bersekolah.
Beberapa penyebab keterlambatan bicara adalah
rendahnya tingkat kecerdasan, kurang
motivasi, kesempatan praktek, dan ketidakmampuan
mendorong anak berbicara.
4.
Bicara cacat
Bicara cacat adalah bicara yang tidak tepat secara kualitatif
dimana kemampuan anak tidak memenuhi norma usia anak dan berisi lebih besar
kesalahan biasa untuk anak umur tersebut. Istilah cacat dalam pengertian lebih
luas diterapkan pada setiap bentuk bicara yang tidak betul. Sebagian besar cact
bicara dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu : cacat dalam arti
kata, cacat dalam pengucapan, dan cacat dalam struktur kalimat.
5.
Kerancuan
Bicara
Kerancuan bicara umum terjadi dalam keluarga yang salah seorang
atau kedua orang tuanya sakit jiwa (neurotic), yang hubungan anak dengan orang
tuanya jelek. Kerancuan bicara ini paling mungkin timbul selama tahun-tahun
prasekolah dimana pada waktu anak mencoba belajar berbicara dan pada waktu
setiapa gangguan emosional mungkin mengganggu proses belajar itu.
6.
Dwi Bahasa
Kedwibahasaan berbahaya bagi penyesuaian social dan pribadi anak
karena hal itu mempersulit berkomunikasi dengan orang lain dank arena
kedwibahasaan membedakan mereka dari teman sebaya mereka dan ini menimbulkan
perasaan rendah diri.
7.
Kesulitan
Percakapan dan Bicara yang tidak disetujui secara social
Kesulitan dalam percakapan seringkali menimbulkan percakapan anak
yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, sedang kesulitan untuk mengetahui
bagaimana mengungkapkan apa yang mereka inginkan seringkali menghasilkan
komentar yang tidak direstui secara social.