Tuesday, 13 January 2015

BAHAYA DALAM PERKEMBANGAN BICARA


Di samping berbapai faktor tersebut terdapat beberapa gangguan yang harus diatasi oleh anak dalam rangka belajar berbicara. Perkembangan berbicara merupakan suatu proses yang sangat sulit dan rumit. Terdapat beberapa kendala yang sering kali dialami oleh anak, antara lain:


1.          Tangis Berlebihan (Anak Cengeng)
Anak yang sering kali menangis dengan berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada fisik maupun psikologis anak.
Ø  Gangguan Fisik
§  Kehabisan Tenaga. Karena tangis yang berlebihan mempengaruhi kenormalan makan dan tidur, dan pada gilirannya mempengaruhi kenormalan pertumbuhan fisik. Jika tangis yang berkepanjangan  menyebabkan anak agak histeris, mereka tidak dapat berhenti menangis walaupun penyebabnya sudah disingkirkan. Keadaan ini jauh menguras tenaga mereka
§  Tangis yang berlebihan mengganggu fungsi normal keseluruhan tubuh
Ø  Gangguan Psikologis
§  Suasana Rumah. Tangis yang berlebihan dapat mengganggu semua anggota keluarga dan membuat setiap orang merasa tegang. Akibatnya, suasana rumah menjadi tidak tenang. Karena ketidak tenangan itu, hubungan anak dengan anggota keluarga yang lain bertambah buruk dan akhirnya anak merasa tidak disenangi dan tidak diinginkan
§  Reaksi Sosial. Sebelum orang dewasa dan teman sebaya di luar rumah dapat mengetahui alasan sesungguhnya di balik tangisan anak, mereka tidak akan sabar dan tidak mentolelir, dan memandang anak sebagai anak cengeng. Ini menimbulkan reaksi social yang secara psikologis dapat merusak anak. Hal ini akan menutup kesempatan bagi anak untuk mempelajari keterampilan social dan menciptakan dasar bagi penilaian diri yang tidak menguntungkan.

2.          Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain
Kesulitan memahami isi pembicaran orang lain disebabkan oleh sejumlah alas an, yang sangat umum di antaranya ada empat, yaitu :
Ø  Kosakata anak mungkin sangat terbatas, sehingga kata-kata yang digunakan orang lain tidak mereka ketahui.
Ø  Pada waktu orang berbicara dengan cepat, anak mengalami kesulitan menangkap kata-kata tersebut. Akibatnya, pemahaman mereka kabur.
Ø  Jika anak besar dalam rumah yg berbahasa dua (bilingualism) dimana keluarga tersebut jarang menggunakan bahasa ibu, kosakata bahasa ibu mereka mungkin sangat terbatas, sehingga pada waktu mereka berbicara dengan orang di luar rumah, mereka akan menemukan bahwa banyak dari kata-kata itu tidak mereka ketahui.
Ø  Kesulitan dalam pemahaman sangat sering timbul dari ketidak mampuan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain dengan penuh perhatian. Ini benar, khususnya bagi anak yang begitu egosentrik sehingga mereka lebih tertarik pada apa yang ingin mereka katakan ketimbang apa yang dikatakan orang lain kepada mereka.

3.          Keterlambatan Bicara
Keterlambatan bicara tidak hanya mempengaruhi penyesuaian social dan pribadi anak, tetpi juga mempengaruhi penyesuaian akademis mereka. Pengaruh yang paling serius adalah terhadap kemampuan membaca yang merupakan mata pelajarn pokok pada awal karir sekolah anak. Kemudian, keadaan ini mempengaruhi kemampuan mereka mengeja. Ketidakmampuan mereka berprestasi di sekolah, digabungkan dengan masalah penerimaan social, akan menimbulkan rasa benci mereka untuk bersekolah.
Beberapa penyebab keterlambatan bicara adalah rendahnya tingkat kecerdasan, kurang motivasi, kesempatan praktek, dan ketidakmampuan mendorong anak berbicara.

4.          Bicara cacat
Bicara cacat adalah bicara yang tidak tepat secara kualitatif dimana kemampuan anak tidak memenuhi norma usia anak dan berisi lebih besar kesalahan biasa untuk anak umur tersebut. Istilah cacat dalam pengertian lebih luas diterapkan pada setiap bentuk bicara yang tidak betul. Sebagian besar cact bicara dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu : cacat dalam arti kata, cacat dalam pengucapan, dan cacat dalam struktur kalimat.

5.          Kerancuan Bicara
Kerancuan bicara umum terjadi dalam keluarga yang salah seorang atau kedua orang tuanya sakit jiwa (neurotic), yang hubungan anak dengan orang tuanya jelek. Kerancuan bicara ini paling mungkin timbul selama tahun-tahun prasekolah dimana pada waktu anak mencoba belajar berbicara dan pada waktu setiapa gangguan emosional mungkin mengganggu proses belajar itu.

6.          Dwi Bahasa
Kedwibahasaan berbahaya bagi penyesuaian social dan pribadi anak karena hal itu mempersulit berkomunikasi dengan orang lain dank arena kedwibahasaan membedakan mereka dari teman sebaya mereka dan ini menimbulkan perasaan rendah diri.

7.          Kesulitan Percakapan dan Bicara yang tidak disetujui secara social
Kesulitan dalam percakapan seringkali menimbulkan percakapan anak yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, sedang kesulitan untuk mengetahui bagaimana mengungkapkan apa yang mereka inginkan seringkali menghasilkan komentar yang tidak direstui secara social.